Menu Makan Apa Saja Yang Dianjurkan Di Konsumsi Oleh Penderita Penyakit Gula ???
Penderita penyakit gula atau juga sering disebut penyakit diabetes disarankan sangat memperhatikan pola makan sebaik mungkin. Dikarenakan kadar glukosa yang tinggi setelah makan dapat memicu timbulnya komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Namun, risiko tersebut dapat diturunkan jika penderita penyakit gula tetap konsisten menjalani gaya hidup sehat.
Penderita penyakit gula perlu memilih makanan yang memiliki daftar indeks glikemik rendah dan menyediakan nutrisi penting seperti kalsium, potasium, serat, magnesium, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Karena Makanan tersebut mampu membakar lemak, mengurangi inflamasi, dan memiliki manfaat kesehatan lainnya.
Makanan Yang Dianjurkan Untuk Penderita Penyakit Gula
Coklat Hitam
Cokelat kaya akan flavanoid yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, mempercepat pengolahan glukosa darah, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebih. Namun, tidak semua cokelat memiliki tingkat khasiat yang sama.
Salah satu penelitian dari University of Copenhagen tahun 2008 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi cokelat hitam akan memiliki keinginan yang lebih rendah untuk makan makanan manis, asin, atau berlemak dibandingkan mereka yang mengonsumsi cokelat susu. Kandungan flavanoid cokelat susu sendiri memang lebih rendah dibandingkan cokelat hitam, sedangkan gula serta lemaknya lebih banyak.
Coklat Hitam |
Cokelat hitam bahkan dapat mengurangi jumlah pizza yang dikonsumsi relawan di hari yang sama hingga 15%. Kandungan flavanoid dalam cokelat juga dapat menurunkan risiko terkena kanker, mengontrol tekanan darah, dan mengurangi risiko terkena serangan jantung hingga 2% selama 5 tahun.
Brokoli
Studi oleh Warwick University yang dimuat dalam jurnal “Diabetes” melaporkan bahwa Brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang mampu memperbaiki dan melindungi melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan kardiovaskular akibat diabetes.
Brokoli |
Sulforaphane juga memicu proses anti inflamasi, mengontrol kadar glukosa darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami dalam tubuh, serta meningkatkan produksi enzim yang mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Brokoli pun mengandung kromium yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
Ikan
Tak hanya kaya akan protein yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama, ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang membantu meredakan peradangan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar asam lemak omega-3 tertinggi di dalam darahnya akan mengalami inflamasi lebih rendah. Inflamasi dalam tingkat parah dapat memperburuk diabetes dan menyebabkan masalah berat badan.
Olahan Ikan Segar |
Menyertakan ikan dalam diet Anda juga membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, terutama stroke, yang merupakan salah satu komplikasi diabetes. Berdasarkan penelitian dari Emory University 2010 lalu, orang-orang yang makan ikan panggang atau kukus akan memiliki risiko terkena stroke lebih rendah hingga 3%.
Namun, ikan goreng, ikan cepat saji, dan seafood lain yang digoreng justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang sama.
Bayam
Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari satu porsi bayam dalam sehari dan sayuran berdaun hijau lainnya mengalami penurunan risiko hingga 14% dibandingkan mereka yang hanya makan ½ porsi per hari.
Daun Bayam |
Pasalnya, sayuran berdaun hijau kaya akan vitamin K serta mineral magnesium, folat, fosfor, potasium, dan seng. Bayam juga mengandung senyawa lutein, zeaxanthin, dan berbagai flavonoid lainnya.
Buah-buahan citrus
Buah-buahan citrus seperti grapefruit, jeruk, dan lemon mengandung serat dan vitamin C dalam jumlah tinggi. Buah-buahan ini mengandung gula alami fruktosa yang tidak meningkatkan gula darah secara signifikan setelah dikonsumsi. Fiber yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu mengontrol gula darah anda.
Lemon dan Jeruk |
Citrus juga mengandung antioksidan antingerin yang membantu mencegah obesitas, mempertahankan berat badan, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Susu dan yogurt rendah lemak
Selain gula, lemak juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh penderita penyakit gula. Banyak penderita menderita diabetes tipe 2 karena timbunan lemak jahat di tubuh yang menyebabkan tubuh tidak peka terhadap insulin. Oleh karena itu, ADA menyarankan konsumsi susu dan yogurt rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan lemak baik, kalsium, dan vitamin D harian Anda.
Yogurt dan Susu |
Penelitian dari University of Cambridge bahkan menunjukkan bahwa konsumsi yogurt rendah lemak dapat menurunkan risiko terkena diabetes hingga 28% dibandingkan tidak memakannya sama sekali. Peneliti juga meyakini bahwa mikroba di dalam yogurt bermanfaat untuk mengurangi peradangan yang sering dialami penderita penyakit gula.
Tomat
Salah satu penelitian di Australia melaporkan bahwa konsumsi jus tomat setiap hari dapat mengurangi risiko penggumpalan darah yang sering terjadi pada penderita penyakit gula. Penggumpalan darah ini dapat menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya yang dapat mengancam jiwa. Tomat pun kaya akan vitamin C, vitamin E, zat besi, dan antioksidan penting lainnya.
Tomat |
Tomat juga mengandung likopen dan lutein yang melindungi ginjal dan pembuluh darah dari kerusakan akibat penyakit gula.
Ubi jalar
Salah satu analisis menemukan bahwa ubi jalar mampu mengurangi HbA1c sebanyak 0,3 hingga 0,57% dan mempercepat pemrosesan glukosa darah sebanyak 10 hingga 15 poin.
Berbagai Macam Jenis Ubi Jalar |
Ubi jalar juga mengandung antosianin yang merupakan pigmen alami yang memberinya warna oranye gelap. Senyawa yang termasuk antioksidan ini bermanfaat sebagai zat anti peradangan, anti viral, dan anti mikroba. Ubi jalar juga kaya akan vitamin A dan serat. Gunakan ubi jalar sebagai pengganti kentang karena memiliki indeks glukosa lebih rendah.
Kunyit
Kunyit telah digunakan untuk menjaga kesehatan oleh masyarakat India selama sekitar 5 ribu tahun. Untuk mencegah lonjakan gula darah setelah mengonsumsi nasi putih dan roti tepung yang sering dipakai dalam diet tradisional India, mereka menyertakan kunyit yang mengandung zat aktif Curcumin.
Kunyit |
Curcumin diyakini dapat mengatur metabolisme lemak dalam tubuh. Curcumin bekerja pada sel lemak, sel pankreas, sel ginjal, dan sel otot secara langsung dengan meredakan peradangan dan mencegah nekrosis tumor penyebab kanker dan interlukin-6. Para ahli meyakini bahwa kombinasi seluruh faktor ini membuat curcumin mampu mengatasi resistensi insulin, kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi, serta gejala lain terkait obesitas.
Itulah beberapa macam Menu Makanan Yang Di Anjurkan Di Konsumsi Penderita Penyakit Gula. Yang bisa kami Informasikan,Untuk Mengetahui lebih lanjut pembahasan mengenai penyakit gula anda tinggal Klik Disini.
Semoga Artikel ini bermanfaat untuk anda. Terima kasih atas kunjungan anda, salam sehat selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar